Nama Bangunan : Mesjid Raya Singkawang
Lokasi : Jl. Merdeka, Singkawang,
Kalimantan Barat
Nama Arsitek : Ricky And Partner
Masjid
Raya Singkawang yang pertama kali didirikan oleh Bawasahib Maricar dan
keluarganya merupakan muslim pendatang dari Calcutta India di tahun 1880.
Mereka juga diangkat
sebagai Kapitan di Singkawang pada tahun 1875 oleh Pemerintah Belanda. Lalu
beliau membangun masjid tersebut
di kawasan Pasar Baru Kota Singkawang
Kalimantan Barat.
Namun
pada awalnya bangunan masjid Raya Singkawang ini sangat sederhana dan kecil
bahkan tidak terdapat menara yang salah satu simbol dari tempat ibadah agama
islam. Lalu terjadi kebakaran hebat di pusat kota Singkawang di tahun 1937 yang
menghanguskan beberapa bangunan disana dan termasuk masid Raya Singkawang. Tapi
beberapa tahun setelahnya tepat pada tahun 1940 Masjid Raya dibangun kembali di
tempat yang sama. Pembangunan tersebut di prakasai oleh 3 bersaudara yaitu Haji
B Achmad Maricar, B. Mohammad Haniffa Maricar, dan B. Chalid Maricar.
Masjid
Raya Singkawang kini menjadi salah satu landmark dan kebanggaan warga kota
Singkawang, untuk mengembangkan kegiatan ibadahnya Masjid Raya Singkawang juga
mendirikan TPA atau Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an letaknya di area belakang
masjid sebelah kanan. Keberadaannya sudah tentu sangat membantu pengembangan
wawasan anak-anak yang beragama Islam.
ASPEK - ASPEK PERANCANGAN ARSITEKTUR :
1. ASPEK EKSPRESION
NO |
Aspek Bangunan |
Foto / Gambar |
1 |
Kultur
: terlihat adanya sentuhan dari
langgam masjid Dinasti Islam Mughal di India pada menara terdahulunya yang
berdenah segi empat dilengkapi dengan kubah berbentuk bawang yang kini telah
dicat dengan warna emas. Dua menara yang kini telah berdiri merupakan
gambaran seperti menara masjid di Nabawi dan Masjidil Haram. Pada bagian
fasadnya dibangun sangat tinggi seperti halnya masjid-masjid dari Dinasti
Usmaniyah Turki. Tetapi terdapat juga sentuhan lokal ang berasal dari bahan kayu yang digunakan dan
ornamen pada masjid raya Singkawang. Selain itu lubang ventilasi dengan
jendela-jendela besar serta serambi masjid mengambil gaya dari lokal |
|
2 |
Gaya : gaya yang digunakan mesjid raya adalah gaya modern mengikuti era sebelum nya |
|
3 |
Mode / Fashion: ornamen yang digunakan mesjid raya dengan material kayu dan ornamen tempatan dan penggunaan
lubang ventilasi hampir diseluruh dinding bangunan dengan jendela jendela
besar serta bangunan serambi yang menjadi salah satu ciri bangunan tropis |
|
4 |
Kualitas: bangunan Mesjid Raya
yang sudah menjalani proses pun semakin diperbesar. Rehabilitasi untuk memperbesar
tempat ibadah tersebut dilakukan pada 1973. Diperluas lagi pada 1978.
Kemudian direnovasi total pada 2007 dan hingga sekarang masih berlangsung |
|
5 |
Tampak
/ Panorama: tampilan mesjid raya terlihat megah, penuh warna mencolok,komplek yang menyebar |
|
2. ASPEK STUKTUR
NO |
Aspek Bangunan |
Foto / Gambar |
1 |
Sistem
stuktur: bangunan mesjid raya
mengunakan bangunan bertingkat rendah berlantai 2 dengan banyak kolom bangunan mesjid
berukuran besar dan grid nya yang beraturan |
|
2 |
Kontruksi a. Sub Struktur berupa
pondasi yang diberada pada bagian bawah pondasi atau didalam tanah,
fungsi pondasi sebagai penerima gaya yang akan disalurkan ketanah. b. Super Struktur berupa
kolom, balok, plat lantai. Bagian ini berada pada bagian badan bangunan
mesjid raya
yang mana fungsinya sebagai penyalur gaya di dalam banguna c. Up Struktur berupa
kuda-kuda yang berfungsi sebagai penopang material penutup yaitu atap dan kuda-kuda
juga berguna sebagai penyalur beban dari atap a. Super Struktur berupa
tangga, dinding, plafond. fungsi system konstruksi yang berada
pada bagian super struktur adalah menyalurkan gaya-gaya ke system struktur bangunan b. Upper Struktur berupa atap, listplank,
talang air. fungsi system konstruksi yang berada pada bagian
up struktur adalah penerima beban secara langsung |
|
3 |
Bentuk susunan / komposisi : ruang mesjid
raya berpola dan beraturan, terdapat bersifat publik
untuk dalam mesjid, untuk private terdapat ruang pengurus mesjid,dan ruang service seperti wc dan
tempat wudhu |
|
4 |
Bentuk masa bangunan: bentuk nya simetris
dengan penambahan banyak bentuk dan multi massa |
|
5 |
Sistem Membangunan: sistem proses membangun mesjid raya dengan teknik modern dengan full beton |
|
3. ASPEK FUNGSI
NO |
Aspek Bangunan |
Foto / Gambar |
1 |
Kegiatan : untuk tempat ibadah
yang beragama muslim |
|
2 |
Visual : arsitektur masjid raya
ini terlihat begitu megah dan indah. Untuk masuk ke halaman masjid ini, harus
melewati 15 anak tangga. Tangga-tangga ini terletak di sebelah kanan,
belakang dan sisi kiri. Untuk menampilkan keindahan arsitektur Masjid Raya
Singkawang, pada malam hari terdapat lampu-lampu yang menerangi seluruh area
masjid. Paduan warna hijau dan putih pada dinding masjid menjadi paduan warna
yang membuat masjid terlihat terang. |
|
3 |
Penghawaan: dalam ruangan mesjid raya terdapat alami dan buatan
yang dari celah ventilasi atau pintu
yang terbuka dan buatan terdapat ac dan kipas angin |
|
4 |
Sanitasi: di sekitar pinggir bangunan mesjid raya terdapat selokan, dan wc memadai dan tempat wudhu dan air
bersih dan aliran air kotor dari tempat wudhu |
|
5 |
Pencahayaan:
menggunakan cahaya alami di dalam ruangan mesjid di siang hari dan dimalam hari menggunakan cahaya buatan |
|
6 |
Sirkulasi: pergerakan jalur masuk keluar menggunakan tangga biasa |
|
7 |
Audial: ruang dalam mesjid raya menggunakan dinding atau beton
yang tebal menjadikan sedikit kedap
suara, pintu
mesjid selalu terbuka jadi masih dapat terdengar suara kendaraan motor dan
mobil |
|
8 |
Keamanan: terdapat cctv dan teralis di tangga |
|
9 |
Keselamatan:
terdapat jalur pejalan kaki di baagian timur, selatan,dan utara dengan satpam yang membantu
keselamatan pejalan kaki dan motor untuk melintas dan terdapat speed bump |
|
10 |
Kesehatan: mesjid raya
setiap hari dibersihkan dan selalu ada perbaikan bangunan yang setiap
bulannya ditambah perawatan halaman |
|
11 |
Klimatologikal: tidak mengunakaan perlindungan disekitar bangunan mesjid raya singkawang |
|
12 |
Insfraktuktur:
memliki pos satpam, tempat parkir,
halaman, perpustakaan, tempat penitipan |
|
4. ASPEK KESATUAN
NO |
Aspek Bangunan |
Foto / Gambar |
1 |
Kontras / Vitalitas: bangunan mesjid tidak banyak penambahan dihalaman menjadi kan kontras
sangat terang banyak masuk ke
dalam site mesjid |
|
2 |
Keseimbangan: bangunan mesjid raya menjadi
sebuah kesimbangan dalam tampilan kota |
|
3 |
Arah / Direksi : menghadap arah timur dan utara karena Menonjokan fasad bangunan mesjid dan pintu masuk keluar nya jamaah mesjid |
|
4 |
Dominasi: bangunan mesjid lebih besar atau tampak dominan dari
bangunan yang disekitar nya |
|
5 |
Tekstur: menggunakan full batako dengan plester yang tebal, cat finishing yang rapi, dan dengan lantai keramik |
|
6 |
Warna
dan nada : warna yang dipilih berwarna
hijau dan putih buat dibagian dinding dan ornamen dan untuk warna emas di
bagian ventilasi dan kubah |
|
7 |
Proporsi: mesjid raya
sesuai dalam warna yang mencolok dan bentuknya yang variasi beragam |
|
8 |
Padat / Rongga :
memiliki rongga dan sekat sekat disekitar dalam ruangan mesjid raya untuk pembagian ruang |
|
9 |
Bentuk: persegi empat dengan penambahan dan pengurangan bentuk
additive dan subtractive |
|
5. ASPEK TINGKATAN UKURAN
NO |
Aspek Bangunan |
Foto / Gambar |
1 |
Scala
: skala monumental, bersifat berlebihan dan kelihatan megah. penerapan ukuran
yang lebih besar daripada ukuran biasa, peletakan elemen yang berukuran kecil
dan berdekatan dengan elemen yang berukuran besar sehingga tampak perbedaan
ukurannya, maupun penerapan langit-langit tinggi |
|
2 |
Perletakan
/ Posisi : mesjid raya berada di pojok site lahan mesjid |
|
3 |
Waktu: bangunan mesjid peninggalan sejarah pemerintahan belanda dan muslim
india |
|
Komentar
Posting Komentar